KOMISI I HIMBAU ALAT-ALAT PERTAHANAN NASIONAL GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI

20-01-2011 / KOMISI I

            Komisi I DPR RI menghimbau agar alat-alat pertahanan nasional seperti persenjataan menggunakan dan mencintai produk asli Indonesia. Himbauan ini disampaikan guna melindungi serta memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Hal ini mengemuka saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI dengan Peneliti LIPI Pramodhawardani, institute for strategic studies dan propatria, dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (20/1).

            Anggota Komisi I, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati dari Fraksi Partai Hanura, mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus berperan aktif dalam memajukan industri pertahanan nasional. “Kita harus berperan aktif dalam mencintai produk sendiri jika kita ingin melindungi sekaligus memajukan industri dalam negeri,”  ujarnya.

            Sementara anggota dari Fraksi Partai Demokrat, Yahya Sacawiria mengatakan, harus ada proteksi yang dicanangkan dari dalam negeri. Karena, jika hal itu tidak dilakukan, bukan tidak mungkin produk nasional akan kalah bersaing meredam peredaran persenjataan asing.

            Ia menambahkan, tujuan komersialisasi juga patut dipertimbangkan agar peluang yang tercipta tidak hanya untuk pertahanan. “Proteksi harus ada. Kalau tidak ada proteksi, matilah industri pertahanan kita. Jangan sampai kita hanya menerima hasil produk luar negeri tanpa adanya alih teknologi. Sama saja industri kita akan mati juga”, katanya.

            Dalam paparannya, Pramodhawardani menjelaskan, bahwa industri pertahanan bukanlah industri jangka pendek yang hasilnya bisa dilihat langsung. “Industri ini adalah industri jangka panjang yang membutuhkan sekitar dua puluh tahun jika ingin melihat hasilnya”, ujarnya.

Ia menambahkan, industri persenjataan nasional 80 persen masih bergantung bahan baku dari luar. Dia juga menekankan pula pentingnya koordinasi antar kementerian terkait dalam rangka pengembangan industri persenjataan dan alutsista nasional.

“Kita juga mengharapkan adanya imbal dagang dari negara penjual kepada pembeli agar dapat mencontoh teknologi yang digunakan. Ke depan, diharapkan tidak lagi bergantung pada pihak asing dalam hal alutsista”, tandas Pramodhawardani. (da/tt)/foto:iw/parle.

 

 

 

BERITA TERKAIT
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...
Prihatin Bos Rental Mobil Tewas Ditembak, Jazuli Juwaini Harap Polisi Lebih Sigap dan Tanggap
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Jazuli Juwaini, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa penembakan yang menewaskan seorang pemilik usaha...